Beberapa Suku di Indonesia
☞ Beberapa Suku di Indonesia
Gabriela Floretta Jocelyn B. 9D/10
Ada banyak sekali suku-suku yang tersebar di Indonesia, berikut ini ada 5 contoh suku-suku unik yang ada di Indonesia.
Kata Dayak berasal dari kata "Daya" yang memiliki arti Hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan Kalimantan.
Cara kehidupan suku Dayak pun berbeda dengan gaya hidup dengan masyarakat lain di Indonesia.
Tidak hanya terkenal dengan budaya saja, suku ini juga terkenal dengan kekuatan magis luar biasa yang berasal dari senjata perang yang disimpan, seperti Mandau, Lunju, Sipet dan Peyang. Portal Jember pikiran rakyat
Suku Dayak tersebar di lima provinsi yang ada di Pulau Kalimantan, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Suku Dayak ini merupakan suku yang terkenal berani ulet, tangguh, berani dan gigih. Mereka biasa sekali survive di alam terbuka di pedalaman hutan Kalimantan, tanpa mengenal teknologi dan mereka memanfaatkan alam sebagai penopang dalam kehidupan mereka, agar bisa bertahan hidup.
Karena itu, Suku Dayak sangat mencintai alam dan menganggap alam sebagai Tuhan yang memberikan mereka sumber kehidupan.Kaltim.inews.id
Kaharingan adalah agama asli suku Dayak di Pulau Kalimantan. Saat ini Kaharingan menjadi salah satu agama leluhur di Indonesia yang masih bertahan dan masih dianut oleh sebagian suku Dayak.
Kaharingan artinya tumbuh atau hidup, seperti dalam istilah danum kaharingan (air kehidupan). Wikipedia
Sebagai masyarakat adat, Suku Dayak sangat menjunjung tinggi adat istiadatnya. Seperti upacara tiwah yang masih dilestarikan. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk mengantar rulang orang yang meninggal ke Sandung yang telah dibuat. katadata.co.id
2. Suku Sakai
Suku Sakai diketahui hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Kepulauan Riau. Mereka hidup di daerah pedalaman dan sangat menggantungkan hidupnya pada alam yang membuat suku Sakai menjadi suku yang masih hidup secara tradisional. Bahkan kehidupannya terkesan jauh dari peradaban dan perkembangan zaman.
Menurut cerita lama, diceritakan bahwa kata “Sakai” adalah kepanjangan dari Sungai, Kampung, Anak, dan Ikan. Nama Sakai sebenarnya memiliki arti “anak-anak yang hidup di sekitar sungai”. Arti nama Sakai mengacu pada pola kehidupan suku Sakai yang sering suka berpindah-pindah atau nomaden walaupun masih tetap di wilayah Kepulauan Riau.
Suku Sakai selalu menempati lokasi yang dekat dengan aliran sungai, karena air memang menjadi sumber kehidupan utama bagi manusia.
Mengenai asal usul dari Orang Sakai, beberapa ahli menyebutkan bahwa orang-orang Sakai berasal dari Pagaruyung yang merupakan sebuah Pagaruyung adalah sebuah kerajaan Melayu yang pernah ada di daerah Sumatera Barat.
Beberapa ahli juga menyebutkan jika Suku Sakai merupakan percampuran antara orang Weddoid dan orang Minangkabau yang telah bermigrasi sejak abad ke-14 lalu.
Masyarakat suku Sakai banyak yang beragama Islam. Namun diantara mereka masih ada yang menganut kepercayaan animisme, yakni kepercayaan terhadap kekuatan magis dan makhluk halus. Mereka menyebut makhluk gaib atau halus tersebut sebagai Antu.
Kehidupan suku Sakai yang suka berpindah-pindah tempat tentu meninggalkan suatu kebudayaan yang cukup menarik di tempat-tempat yang pernah ditinggalinya.
Suku Sakai sangat menghormati hutan adat mereka. Kawasan yang mereka sebut ulayat tersebut memiliki peraturan tertentu yang tak boleh dilanggar, salah satunya adalah larangan penebangan pohon.egindo.com
3. Suku Gayo
Gayo merupakan salah satu etnis yang mendiami Dataran Tinggi Gayo, tepatnya berada di wilayah tengah Provinsi Aceh. Suku yang tergolong dalam ras Proto Melayu (Melayu Tua) ini diperkirakan berasal dari India dan mulai datang ke Tanah Gayo sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Liputan6.com
Suku Gayo, merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Wilayah tradisional suku Gayo meliputi kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim.
Pada masa lalu orang Gayo terutama mengembangkan mata pencaharian bertani di sawah dan beternak, dengan adat istiadat mata pencaharian yang rumit.
Selain itu ada penduduk yang berkebun, menangkap ikan, dan meramu hasil hutan. Mereka juga mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan menenun. Kini mata pencaharian yang dominan adalah berkebun, terutama tanaman Kopi Gayo. Suku Gayo beragama Islam dan mereka dikenal taat dalam agamanya. Wikipedia
Adat istiadat sebagai salah satu unsur Kebudayaan Gayo Menganut Prinsip Keramat Mupakat, Behu Berdedale ( Kemulian karena Mufakat, Berani Karena Bersama ), Tirus lagu gelas belut lagu umut rempak lagu resi susun lagu belo ( Bersatu Teguh ) Nyawa sara pelok ratep sara anguk (kontak Batin ) atau tekad yang melahirkan kesatuan sikap dan perbuatan, banyak lagi kata – kata pelambang yang mengandung kebersamaan dan kekeluargaan serta keterpaduan. Wikipedia
4. Suku Dani
Dongeng di Tanah Kajang mengisahkan, dahulu kala langit dan bumi menyatu berbentuk sebuah pattapi atau tetampah. Syahdan, ketika mula taunna atau manusia pertama muncul, langit dan bumi terpisah. Peristiwa tersebut mengilhami penamaan Kajang yang berarti memisahkan. Liputan6.com
Suku Kajang merupakan salah satu suku tradisional, yang terletak di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 200 km arah timur Kota Makassar. Wikipedia
Kepercayaan. Sebagian besar Suku Kajang memeluk agama Islam. Meskipun demikian, mereka juga mempraktikkan sebuah kepercayaan adat yang disebut dengan Patuntung. Patuntung diartikan sebagai mencari sumber kebenaran.Wikipedia
Suku Kajang ini adalah suku yang mencintai alam. Kecintaan Suku Kajang terhadap lingkungan dikarenakan Suku Kajang yang menganggap hutan selayaknya ibu sendiri, karena ibu adalah sosok yang dihormati dan dilindungi.
Ciri khas yang ada pada Suku Kajang ini adalah pakaian yang dikenakan oleh Suku Kajang, Suku kajang selalu menggunakan pakaian berwarna hitam dan tidak memakai alas kaki. Jika ada wisatawan yang ingin berkunjung maka pakaian yang diwajibkan memakai pakaian berwarna hitam. Karena menurut Suku Kajang warna hitam memiliki makna persamaan, persatuan dalam segala hal, dan kesederhanaan.
Semua hitam merupakan sama. Warna hitam juga menunjukkan kekuatan serta derajat di mata sang pemilik jagat.
Suku Kajang memiliki banyak ritual unik dan membahayakan, salah satunya adalah “attunu panroli” Rampe (42) salah seorang anggota Suku Kajang yang berdomisili di Moncongloe Kabupaten Maros, Sulsel mengatakan ritual ini biasanya dilakukan ketika terdapat masalah. goodnewsfromindonesia.com
5. Suku Kutai
Suku Kutai, atau Urang Kutai (Jawi: كوتاي) adalah salah satu dari rumpun suku dayak yaitu Dayak Ot Danum yang mendiami wilayah Kalimantan Timur yang mayoritas saat ini beragama Islam dan hidup di tepi sungai. Wikipedia
Mereka merupakan salah satu dari rumpun suku dayak, yaitu Dayak ot danum yang mendiami wilayah Kalimantan Timur. Suku Kutai berdasarkan jenisnya, termasuk suku Melayu. Kutai pada awalnya merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan, yang saat ini berpopulasi sebanyak 368 ribu orang.
Suku Kutai, Dayak Kutai, atau Urang Kutai mayoritas beragama Islam dan hidup di tepi sungai. tagar.id
Adat-istiadat lama Suku Kutai memiliki banyak kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun Ot Danum (khususnya Tunjung-Benuaq) misalnya; Erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Dimana adat-adat tersebut dimiliki oleh Suku Kutai dan Suku Dayak. bobo.grid.id